Title :
A Box of Memories
Scriptwriter : Owner Songsoo
Cast : D.O EXO as Kyung Soo | Juniel
as Jun Hee
Genre : Romance, fluff
Summary : Untuk Kyungsoo waktu 4 tahun itu sama sekali tidak cukup.
A Box of Memories
Jun Hee berdiri di
depan pintu sebuah apartemen. Beberapa saat kemudian ia membenahi tatanan
rambutnya lalu merapikan roknya yang sedikit kusut di bagian ujung. Setelah
merasa siap, gadis itu menekan beberapa angka pada panel besi yang menempel di
samping pintu. Ia menunggu beberapa detik sampai akhirnya pintu itu terbuka.
Jun Hee tersenyum manis lalu melangkah tenang melewati pintu.
“Aku sudah datang,”
katanya dengan nada ceria, berharap seorang pemuda bermata bulat yang begitu ia
rindukan segera muncul di hadapannya lalu menyambutnya dengan sebuah senyuman
hangat. Sayangnya, sampai sekian detik ia menunggu, pemuda itu tak kunjung
menampakkan diri.
“Kyungsoo-ya!” Jun Hee
mulai memanggil nama pemuda itu, namun sama sekali tak ada jawaban.
“Kyungsoo-ya, ini aku,” katanya lagi. Dan untuk kedua kalinya, Jun Hee tak
mendapatkan jawaban apapun.
Jun Hee menelusuri
apartemen itu dan ia menemukan sehelai kertas di atas meja di ruang tamu.
Jun
Hee, aku sedang di restoran. Salah seorang chef sakit dan aku harus menggantikannya.
Sepertinya aku akan pulang sedikit larut. Jika kau mau menunggu, aku memiliki
rainbow cake di kulkas, kau boleh memakannya. Jika tidak, kau bisa datang lagi
besok.
Jun Hee dibuat
terbelalak oleh sikap Kyungsoo. Dia sendiri yang sudah meminta Jun Hee datang
ke apartemennya tapi sekarang dia malah pergi tanpa memberitahu Jun Hee terlebih
dahulu. Dan bahkan, coba baca lagi isi pesannya, ia tidak mengucapkan kata maaf
sama sekali! Lalu apa lagi ini, jika
tidak, kau bisa datang lagi besok, kau pikir aku sangat ingin bertemu
denganmu, rutuk Jun Hee. Padahal sebenarnya ia memang ingin bertemu dengan pria
itu. Tapi Jun Hee masih punya harga diri yang tinggi sebagai wanita, ia tidak
akan melakukan hal yang sesuai dengan arahan Kyungsoo.
Dengan raut wajah kesal,
Jun Hee bergegas menuju dapur. Meskipun ia tidak berminat untuk menunggu
Kyungsoo tapi rainbow cake itu
terlalu sayang untuk dilewatkan.
Jun Hee mengeluarkan
kue itu dari kulkas dan memandangnya dengan tatapan berbinar. Setidaknya kue
itu bisa sedikit mengurangi kekesalannya terhadap Kyungsoo. Jun Hee kemudian
mencari kotak untuk tempat kuenya. Ketika itulah ia melihat sebuah kotak di
atas meja makan, berwarna merah muda dilengkapi dengan hiasan bunga di bagian
atasnya.
Jun Hee meletakkan kue
yang ia pegang di atas meja. Matanya memandang kotak merah muda tadi lalu
membukanya karena penasaran. Gadis itu terlihat sedikit heran begitu melihat
isinya, sebuah album foto.
Jun Hee mengambil album
foto dari dalam kotak dan segera tersenyum begitu melihat apa yag ada di sana.
Album itu memuat foto-foto perjalanan kisahnya dengan Kyungsoo. Ada foto ketika
mereka bersama-sama merayakan ulang tahun Jun Hee di rumahnya sendiri. Saat itu
Kyungsoo membuatkan sebuah cake besar
yang dihias dengan cantik dan rasanya pun sangat enak. Sebagai seorang chef, kemampuan memasak Kyungsoo memang
sudah tidak perlu diragukan lagi.
Jun Hee tertawa kecil
begitu melihat foto kedua. Foto Kyungsoo dengan dandanan badut. Jun Hee ingat
betul dengan kejadian ini. Waktu itu TK tempatnya bekerja mengundang seorang
badut untuk menghibur anak-anak, sayangnya badut itu mengalami kecelakaan di
perjalanan menuju ke sana. Jun Hee sempat kebingungan karena ia tahu bahwa
muridnya sangat ingin melihat pertunjukkan badut. Beruntung sekali saat itu
Kyungsoo sedang libur, dengan sedikit rayuan ia akhirnya berhasil meminta
Kyungsoo menjadi badut untuk murid-muridnya. Namun Kyungsoo tidak bisa bermain
sulap seperti badut pada umumnya, sebagai gantinya ia membuat cupcake yang banyak lalu membagikannya
pada anak-anak. Semua muridnya terlihat begitu gembira berkat aksi si badut
Kyungsoo.
Peristiwa dalam foto
berikutnya juga tak akan bisa Jun Hee lupakan. Saat itu mereka bersepeda berdua
di pinggir Sungai Han. Jun Hee sesungguhnya ingin mereka bersepeda
masing-masing saja tapi Kyungsoo begitu ngotot ingin satu sepeda berdua,
katanya supaya romantis. Dengan sedikit takut Jun Hee mengikuti keinginan
Kyungsoo, ia duduk di jok belakang sambil berpegangan pada pinggang Kyungsoo.
Tanpa diduga seekor anjing tiba-tiba saja muncul sambil berlari kencang ke arah
mereka. Kyungsoo dibuat terkejut oleh anjing itu sampai tak bisa mengendalikan
sepeda dengan baik, alhasil mereka berdua pun terjatuh. Kyungsoo berhasil
selamat, ia hanya lecet di sikutnya. Sementara Jun Hee mendapat luka di bagian
sikut dan lutut, selain itu kaki kanannya juga sedikit terkilir. Kyungsoo
terlihat begitu khawatir dan merasa bersalah. Ia menggendong Jun Hee lalu
membawanya ke klinik. Sebenarnya cedera di kaki Jun Hee tidak terlalu parah, ia
hanya perlu waktu satu hari untuk beristirahat, tapi Kyungsoo menanggapinya
dengan sedikit berlebihan, selama tiga hari berturut-turut ia terus datang ke
rumah Jun Hee untuk memastikan keadaan gadis itu. Jun Hee senang-senang saja
jika Kyungsoo datang ke rumahnya, apalagi dia selalu membawa makanan yang lezat,
tapi Kyungsoo sangat cerewet saat itu, ia selalu mengingatkan Jun Hee untuk
berjalan dengan hati-hati padahal Jun Hee merasa kakinya sudah sembuh. Dan
sepertinya Kyungsoo trauma dengan
kejadian itu, dia tak pernah mau lagi bersepeda dengan Jun Hee. Sekalipun gadis
itu sendiri yang meminta, dia selalu menolak. Kyungsoo takut membuat Jun Hee
celaka lagi.
Jun Hee melihat semua
foto yang ada di album itu satu persatu. Selama itu, senyuman tak kunjung
hilang dari wajahnya. Setiap foto itu membuatnya mengingat kembali semua
kenangan yang pernah ia lalui dengan Kyungsoo. Kenangan demi kenangan yang
terasa begitu manis untuknya.
Akhirnya Jun Hee sampai
pada halaman terakhir. Ia tertegun melihat empat lembar foto yang tertempel di
sana. Semuanya adalah foto Jun Hee bersama Kyungsoo yang sedang membawa balon
berdua. Pada foto pertama balon yang mereka pegang hanya satu, pada foto kedua
balon itu bertambah satu dan bertambah satu lagi pada foto berikutnya. Sehingga
pada foto keempat Jun Hee dan Kyungsoo membawa empat buah balon. Foto-foto itu
diambil setiap kali memperingati hari jadi hubungan mereka. Jun Hee menatap
foto terakhir. Tidak terasa sudah empat tahun ia bersama-sama dengan Kyungsoo,
melakukan berbagai hal, saling berbagi cerita, menjadi tempat untuk bersandar,
serta membuat serangkaian kisah dan kenangan yang indah. Dalam empat tahun
terakhir ini, Kyungsoo sudah menjadi bagian dalam hidupnya.
Jun Hee menutup album
itu sambil mendesah. Mengingat semua kenangan itu membuat Jun Hee semakin
merindukan Kyungsoo. Rasanya ia ingin memeluk pria itu saat ini juga. Sayang
sekali ia tak ada di sini.
Jun Hee berniat
mengembalikan album itu ke tempatnya, namun ia melihat masih ada sesuatu di
dalam kotak itu, sebuah fortune cookie yang
terbungkus plastik bening. Jun Hee mengambil kue itu, ia menyukai bentuk fortune cookie yang terlihat seperti hati,
apalagi kue itu diwarnai merah muda, membuatnya semakin mirip saja.
Jun Hee ingat bahwa ia
pernah berkata pada Kyungsoo bahwa ia ingin dibuatkan fortune cookie, mungkin inilah kue yang dibuat oleh Kyungsoo untuk
memenuhi permintaannya. Jun Hee memandangi kue itu, tanggung sekali hanya
membuat satu, pikir Jun Hee. Namun tanpa membuang waktu lagi, Jun Hee membuka
pembungkusnya lalu segera memecahkan kue itu. Ia sangat penasaran dengan
isinya, kira-kira kata apa yang akan tertulis di sana.
Bunyi gemerincing
muncul setelah kue itu Jun Hee pecahkan. Ia terperangah melihat sebuah cincin
emas putih terjatuh ke atas meja. Dengan gemetar ia mengambil cincin itu dan
juga sehelai kertas kecil yang keluar dari dalam fortune cookie tadi. Jun Hee membekap mulutnya sendiri begitu
membaca tulisan di kertas itu.
Will
you marry me?
Belum habis rasa
keterkejutan Jun Hee, tiba-tiba saja seseorang menepuk halus pundaknya dari
belakang. Mata Jun Hee berkaca-kaca begitu melihat sosok Kyungsoo berdiri di
belakangnya dengan senyuman hangat yang sangat ia nantikan.
“Jun Hee terimakasih
untuk selama ini, tapi waktu empat tahun rasanya masih sangat kurang untukku,
aku ingin menghabiskan seumur hidupku denganmu. Ke depannya aku mungkin akan
banyak merepotkanmu lagi, tapi aku akan berusaha untuk menciptakan
kenangan-kenangan indah sebanyak mungkin,” Kyungsoo menggantung kalimatnya
sejenak lalu menatap mata Jun Hee dalam-dalam, “jadi, maukah kau ikut bersamaku
untuk memperpanjang kisah ini?” katanya kemudian dengan bersungguh-sungguh.
Jun Hee mengangguk.
Sebisa mungkin ia berusaha untuk tersenyum dan menahan rasa haru yang menyesak
di dadanya. Jun Hee sendiri tidak mengerti bagaimana bisa ia merasa sangat
ingin menangis di saat seperti ini.
Kyungsoo tersenyum lega
melihat anggukan dari Jun Hee. Ia kemudian meraih kedua tangan gadis itu dan
menggenggamnya dengan hangat. Kyungsoo mengambil alih cincin dalam genggaman
Jun Hee lalu memakaikannya pada jari manis di tangan kiri gadis yang sangat dicintainya
itu.
“Ini sebagai tanda
bahwa kita akan terus bersama-sama.”
Jun Hee tak mengatakan
apapun, ia menghambur ke dalam pelukan Kyungsoo. Di sana, air mata yang sedari
tadi ia tahan mulai meluncur ke luar. Ia baru tahu sekarang bahwa ternyata rasa
bahagia yang begitu besar juga bisa membuat seseorang menangis.
“Kita akan merayakan
tahun kelima, keenam, ketujuh, dan seterusnya. Nanti kita akan membawa balon
yang semakin banyak,” kata Kyungsoo sambil membelai halus punggung Jun Hee
untuk menyampaikan rasa sayangnya pada gadis itu.
Jun Hee mengeratkan
pelukannya pada Kyungsoo. Meskipun ia tetap diam, dalam hatinya gadis itu
mengiyakan semua perkataan Kyungsoo. Ia yakin bersama dengan pria itu ia akan
menjalani kisah yang bahagia dan dipenuhi oleh kenangan indah. Dan seperti apa
yang dikatakan Kyungsoo, ia juga yakin bahwa suatu hari nanti mereka berdua
akan membawa balon yang banyak, sangat banyak, sampai mereka terbang
bersama-sama.
FIN
Yaaa akhirnya ff ini beres juga :D sekedar curhat tadinya cast di ff ini mau Chanyeol tapi berhubung ga punya ide buat cast cewenya jadilah si D.O yang dipake ya sekedar menyenangkan owner clodido lah yang cinta banget sama si mata bulat ini dan sangat menginginkan D.O dipairingkan dengan Juniel. Ga tau juga sih kenapa owner bisa sebaik ini sama owner clodido, well hitung-hitung pengganti dosa owner sama dia ajalah dan lagi selama ini rasanya owner belum pernah do something special buat dia jadi semoga aja dia suka haha
Well thanks buat JKT 48 karena berkat lagunya owner jadi tahu fortune cookies, dan berkat itulah ide ff ini lahir
Last but not least thanks juga buat owner clodido karena detail ff ini dibuat dengan berdasarkan pada idenya termasuk tentang ide balon yang sangat absurd itu, tapi ternyata ide itu memang cocok untuk ff ini yang memang udah absurd XD
Finally i hope you like this story :D